Sabtu, 23 Mei 2009

Cantengan Oh Cantengan

Written by Syofian Hadi

Hmm… ditulis gak yaaa? Wah kalau ditulis, ini bakal jadi aib yang seluruh dunia persilatan dan selebritis akan tahu bahwa seorang Syofian Hadi pernah mengalami gangguan kesehatan yang kata teman-teman ini penyakit yang ‘gak elit’ buanget gitu loh. Beberapa teman yang tahu di hari H saja komentarnya aneh-aneh, ada yang ngongekin, ngejek, dan ketawa-ketawa. Huh, tunggu saja giliran kalian yang kena, pasti kualat loe pade! (lho, kox nyumpahin geto?). Apalagi kalau aku ceritakan di blog, jangan-jangan tambah rame, rame yang mau ngongekin lagi!
Sebenarnya kejadiannya ini dua minggu yang lalu, tapi sekarang sudah sembuh lho. Alhamdulillah, banget!! :-) Pengennya saat itu langsung curhat di blog tapi muaallluuuu..!! Malu iya. Menderita juga iya.

Sore itu di Asrama Malahayati aku dapat jadwal mengajar jam 16.30. Nah, saat itu awal baru terasa adanya ketidaknyamanan ini, kox jempol kakiku terasa nyeri-nyeri gitu ya, dibawa jalan sakit, aku juga kurang mengerti ini apa. Rasanya ingin cepat-cepat pulang, ingin segera melihat ada apaan sich di jempol ini, tapi impian itu tampaknya harus ditunda, karena aku masih harus mengajar lagi jam 19.00 di LC Malahayati.
Azan maghrib berkumandang, ini kesempatanku menjumpai jempol kaki kananku yang telah terbungkus kaos kaki dan sepatu selama lebih kurang dua jam setengah. Touwweew..wew..nguiiing.. aggrrhhkhkhrrghhh.. Kesenggol!! Wuaduhhhh, nyeriiiii..!!! Aku liat bentuknya ternyata sudah sedikit berubah, sekarang agak bengkak dan merah, tapi tidak bau lho, Swear!! Aku perhatikan tidak ada kotoran atau sesuatu yang mengganjal. So, kenapa ya? Kelamaan mikir, ntar aja deh, soalnya sudah iqomat tuh, yah masbuk lagi.

Jadilah malam itu aku mengajar dengan tidak total, selain konsentrasi yang terpecah belah karena menahan nyeri, aku juga jadi tidak banyak gerak dan jalan, padahal ‘kan aku orangnya active and mobile banget gitu coy, hwehehe.. Jarum jam rasanya lama sekali bergerak, atau jangan-jangan habis baterai, sudah tidak sabar lagi ingin pulang, hikz.hikz. Selesai mengajar, aku sempat ingin langsung ke dokter, tapi saat itu jarum jam sudah menunjukkan pukul 20.30, sampai di sana jam berapa nanti? Lagi pula aku belum makan, luapperr tenan. Lalu aku sms saja Nurhadi, temanku yang sekarang sudah jadi Perawat PNS di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, aku ceritakan semua keluhan yang aku rasakan, berharap aku diberi tahu nama obat untuk menghilangkan nyeri sementara, biar aku beli sendiri. Dia memberi tiga macam jenis obat, katanya jempol dijaga supaya tetap kering, jangan lembab, jangan pake sepatu sempit, dan segera ke dokter (hmm..teuteeup), dia khawatir kalau tidak ditangani dengan baik akan bernanah.

Aku segera beli obat itu. Setelah makan malam, langsung aku telan bulat-bulat obat itu. Tapi mau tidur juga belum enak, padahal sholat sudah, aggrrhhh…aduuh nyerinya belum hilang, mungkin obatnya belum atau baru saja bereaksi. Teman-teman di kost-kostan langsung tertawa, “ini mah cantengan namanya, Kak Hadi”. Ya, aku juga tidak asing lagi sih dengan kata itu, beberapa teman SMA dan saudaraku juga pernah mengalami cantengan, tapi mungkin aku masih shock saja, masak sih aku bisa cantengan juga? Oh, tidak! Yang aku tahu setelah nyeri biasanya ada hal yang lebih tidak mengenakkan lagi; BAU!

Tiga hari aku lalui dengan jempol bengkak dan sedikit agak berbau. Merana rasanya hidup ini. Badan demam, suhu badan naik, kepala pusing, pakai sepatu susah, kalau mau jalan harus extra hati-hati karena khawatir kalau kesenggol, ketika mau sholat pun jadi agak ribet, khawatir kesenggol kaki orang, gerakan sholat yang niatnya ingin sesuai sunnah pun agak sulit aku lakukan; ketika sujud, kaki kanan aku angkat sehingga tidak menempel dengan lantai, ketika tasyahud pun juga begitu. Aku juga sempat teriak-teriak kesakitan di Hypermart Central Plaza Bandar Lampung gara-gara jempolku yang tiab-tiba gemuk dan merah tadi terinjak oleh Ahyar, temanku. So, cara jalanku jadi tidak segagah biasanya, agak pincang plus nyengir. Kepala langsung puyeng nguing nguing plesss. Teriakanku tadi cukup menarik perhatian orang-orang di sekitar kami. Bener-bener gak Pede dech jadinya. Pekerjaan harianku pun menjadi bertambah. Setiap jam, setiap pagi, dan setiap mau tidur aku harus membersihkan jempol ini dengan kapas dan air hangat atau kadang dengan alkohol, bahkan dikompres.

Aku lupa lupa ingat penyebabnya apa. Setelah kuingat-ingat, sehari sebelumnya aku memotong kuku kependekan dan sempat aku conngkel-congkel sedikit sela-selanya. Lalu aku langsung jalan-jalan konvoi motor keliling Metro dan Batanghari tanpa mengenakan sepatu. Mungkin kotoran, kuman atau debu jalanan mampir ke jempol, terus infeksi dech. Kuku yang dipotong tadi mulai panjang tapi bagian pinggirnya itu ada kuku yang menusuk atau menancap ke daging. Seperti itulah mungkin yang menyebabkan luka, infeksi, nyeri, dan bernanah.

Tiga hari telah berlalu, dan hari ini adalah hari ke empat. Namun tanda-tanda kesembuhan pun belum kunjung menampakkan kejelasannya. Obat sudah hampir habis, obat-obat yang aku makan itu hanya anti-biotik dan pereda nyeri saja. Tapi jempolku malah makin bengkak dan makin berwarna-warni, kadang merah banget, kuning, juga biru, kayaknya sih banyak nanahnya, hiiiiiiii, tapi belum mau keluar juga. Bingung harus bagaimana dan harus diapakan. Aku ingat dulu saudaraku mengobatinya dengan minyak kelapa hangat. Kebetulan hari itu aku, Ahyar dan Imam lagi ada acara di Islamic Centre, terus aku melihat ada yang menjual minyak But-But. Penjualnya sih tidak menawarkan bahwa khasiatnya bisa menyembuhkan cantengan. Tapi aku ingat kalau minyak But-But ini bisa digunakan untuk penyakit luar apa saja. Selain sebagai minyak urut yang bisa meredakan sakit pinggang atau nyeri otot, minyak but-but juga bisa sebagai obat luka. Aku dulu pernah punya waktu kecelakaan Januari lalu untuk obat urut, tapi sekarang sudah habis. Jadi aku putuskan untuk membelinya lagi. Aku yakin But-But pasti bisa buat cantengan. Insya Alloh.

Terapi cantengan ala Hadi dimulai. Seperti biasa aku kompres jempol dengan air hangat, aku bersihkan dengan kapas, seperempat sendok teh minyak But-But aku panaskan sebentar, kemudian mulai aku oleskan ke pusat cantengan, dan badan jempol yang bengkak. Aku ulangi terus terapi itu pada malam dan besok paginya. Siang hari ketika aku melakukan terapi ini dengan menggosokkan kapas ke pusat cantengan dengan maksud mengeluarkan kotoran jika ada, secara tidak sengaja nanah keluar di sela-sela tepi kuku dan daging. Dengan kapas yang basah dan hangat tadi aku terus saja pencet jempolku itu,. Rasa dendam memuncak dan segera ingin menghabiskan nanah itu keluar dari jempol tersayang hingga kering tak bersisa. Setelah itu aku oleskan lagi dengan minyak But-But yang hangat. Walau nanah sudah keluar, aku tetap rajin mengolesi jempolku dengan minyak But-But yang hangat itu. Ketika ingin berpergian atau menggunakan sepatu, aku pasti tidak lupa mengolesinya.

Alhamdulillah, tidak sampai enam hari, jempolku sudah langsing dan tidak nyeri lagi. Padahal rencananya mau nge-date sama dokter, eh gak jadi. Ada teman yang bilang kalau ke dokter pasti bakal dioperasi, waduh berapa diut yang bakal dikeluarin. Hmmm, mending pakai minyak But-But aja dech! Sekarang kalau terasa gatal sedikit saja di daerah jempol atau jari lainnya, pasti langsung aku oles minyak But-But, hehehe.. jadi ketergantungan. Tapi tenang, gak ada efek sampingnya kok.

Buat temen-temen yang saat ini atau nanti menderita cantengan, tips dan terapi ala Hadi tadi boleh dicoba kok, hehehe. Aku berhasil membuktikannya! Asal besok-besok jangan lebai dan over semangat potong kukunya. Selamat mencoba, say goodbye forever to cantengan. Cantengan? diBUTBUTin aja!!

3 komentar:

  1. gw jg centengan niii,,ada obt ampuh gk bro

    BalasHapus
  2. Hehe.. ane bukan jualan obat lho, cm share pengalaman bbrpa tahun yg lalu. ampuh bgt pas nyeri dan bengkak disiram tetesan minyak but but hangat. tetapi kalo kukunya memang rusak, cantengan akan tetap terus kambuh. but but meringankan pas kambuh (nyeri+bengkak) aja. silakan dicoba. :)

    BalasHapus
  3. makanya pake sepatu safety gan hehehe.
    btw mampir ke www.safetyshoes.co.id :)

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda. Tolong tinggalkan alamat e-mail, blog atau website Anda.