Rabu, 13 Mei 2009

EL-SHIRAZY: FILM KCB INSYA ALLAH PENGAWALAN SYARIAHNYA KETAT

Taken by Syofian Hadi from eramuslim

Setelah "Ayat-Ayat Cinta" (AAC) menjadi novel best seller dan film nya juga masuk ke jajaran Box Office film Indonesia bahkan konon Asia Tenggara – Novel Habiburrahman El-Shirazy yang berjudul "Ketika Cinta Bertasbih" (KCB) yang juga novel best seller, kembali di layar lebarkan.

Film KCB ini cukup berbeda dari film AAC, karena shooting nya langsung di lokasi tempat kejadian yang ada di novel tersebut. Para pemain KCB sejak akhir tahun lalu sudah berada di Mesir untuk memulai shooting, dan pembuatan film KCB setting di Mesir ini telah berakhir.

Habiburrahman El-Shirazy atau yang lebih dikenal dengan Kang Abik berharap banyak terhadap film yang di ambil dari novel best sellernya ini. Dia sendiri berharap film KCB bisa mengulang sukses seperti halnya AAC.

Eramuslim berkesempatan mewawancarai Kang Abik (sapaan akrab dari Habiburrahman El-Shirazy) – pada pertemuan dalam suatu acara - berkaitan dengan film KCB. Berikut wawancaranya :

Bagaimana perkembangan terakhir film KCB? Bagaimana persiapan dan kapan launcing?

Alhamdulillah ini KCB rencananya akan dua film..jadi lebih serius..ini sudah selesai yang satu, setting yang di Mesir, tinggal sekarang itu proses editing sama finishing nya. InsyaAllah bulan Juni launching nya

Para pemain sudah pulang semua ke Indonesia?

Ya..sudah pada pulang..karena tinggal editing aja..nanti bulan akhir february ini shooting lagi untuk film yang ke dua

Apakah film nya akan keluar langsung kedua-duanya?

Film nya akan keluar satu-satu InsyaAllah..Satu film pun sdh merupakan satu cerita

Dari film KCB sendiri, moral apa yang ingin disampaikan kepada penonton?

Pertama..cinta..masih sama ya..tentang bagaimana kita mensucikan cinta…..cinta yg suci sesuai syariah yang kedua tentang etos kerja..tentang seorang Azzam yang berani mandiri karena banyak kan kadang-kadang para remaja itu gengsi untuk mandiri seperti yang dilakukan oleh Azzam, yang berikutnya soal ikhtiar yang maksimal, dalam berikhtiar tetap harus dibarengi dengan doa.

Dari sisi genre..apakah KCB layak ditonton keluarga, atau terbatas untuk remaja atau dewasa?

Itu layak untuk ditonton keluarga, karena kita pengawalan syariahnya InsyaAllah benar-benar ketat..jadi beda dengan Ayat-ayat cinta yang kemarin itu..Kita memang merencakan KCB ini bener-bener...kan kita sebelum bikin film sowan ke MUI..dan kita minta sebelum premier MUI menonton juga. Meskipun juga beberapa ulama dan ustadz kita libatkan dalam pengawalan pembuatan KCB.

Dari film KCB, apa harapan yang Kang Abik inginkan?

Harapannya tentu saja film KCB ini bisa lebih baik dari film sebelumnya, dari sisi kualitas film itu sendiri, juga dari sisi di apresiasi oleh masyarakat.

Soal kemiripan dari novelnya sendiri? Mengingat orang banyak kecewa menonton AAC karena banyak tidak sesuai dengan novel..


Ya ini InsyaAllah agak lebih dekat dengan novelnya karena kita shooting di tempat-tempat asli yang ada di novelnya itu, kalo di kairo yah benar-benar di kairo ketika bicara sungai Nil yah sungai nil yang asli tapi kan kadang-kadang imajinasi orang kan beda-beda meskipun dikasih yang aslipun belum tentu sama dengan imajinasi nya..tapi saya kira ini lebih mirip dengan novelnya.

Jazakallah kang Abik atas waktunya...

1 komentar:

  1. Assalamualaikum! wah,, mudah mudahan film nya yang bakal keluar bagus dan yang paling penting hikmah yang dapat diambil, kayak novelnya; bagus, menginspirasi, dan memotivasi. kaif hal, kak? ini ibnu rohis! emailku: ibnuanwardani@yahoo.co.id

    wassalam.... takbiru......!!!!!!!

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda. Tolong tinggalkan alamat e-mail, blog atau website Anda.