Rabu, 24 Juni 2009

Facebook-Ku

Written by Syofian Hadi

“oh, jadi sekarang loe dah punya facebook? Ga anti lagi?”
Itulah salah satu komentar dengan nada menyindir yang terlontar dari beberapa orang teman ketika mereka mengetahui aku mengaktifkan kembali facebook pribadiku.
Menurutku wajar mereka berkomentar seperti itu karena beberapa waktu lalu aku mendeactivekan facebook pribadiku dan tidak ingin sibuk di facebook seperti teman-teman lainnya walau sebenarnya aku ingin sekali melanjutkan kesertaanku di facebook, tapi aku tidak melakukannya hingga ada keterangan yang lebih menguatkan lagi.
Kini, teman-teman di friendster entah kemana, semua telah beralih ke facebook. Isu haram dan kontroversi facebook merebak di negeri ini. Aku terus mengikuti. Tapi tak satu pun yang dapat memantapkanku. Facebook sendiri tidak haram, tapi penggunaannya yang berlebihan yang membuatnya menjadi haram. Sama seperti ayam. Ayam halal, tetapi bila dipotong tidak dengan menyebut nama Alloh, ayam yang halal tadi menjadi haram untuk dimakan. Untuk yang ini aku setuju, friendster dan hal-hal lainnya juga bisa saja haram karena berlebihan, misalnya mengabaikan panggilan sholat karena asyik ber-facebook/friendster/blogger-ria. Tapi ini (facebook tidak haram) bukan satu-satunya aku jadikan alasan mengapa aku aktif kembali di facebook. Jujur, masih ada hal yang mengganjal pikiranku; benarkah pemilik facebook Mark Zuckerberg menyumbangkan pendapatannya pada pemerintah Israel untuk mendanai penyerangan Palestina?
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak yang jelas keberadaannya. Bila ada, akan aku deactive kembali, goodbye for good. Wallohu’alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda. Tolong tinggalkan alamat e-mail, blog atau website Anda.