Jumat, 29 Maret 2013

Riya' Gak Sih? Munafik Gak Sih?


Assalamu'alaikum..
Untuk teman2 yang suka curiga orang lain itu riya' atau munafiq dan untuk teman2 yg khawatir beramal ibadah karena takut dituduh riya atau munafiq, ada baiknya nih baca kultwitnya bang Akmal Sjafril @malakmalakmal

Ada pertanyaan muncul di TL pagi ini. Bagus dan perlu dijawab. Seputar riya', dan ditambahkan sekalian soal nifaq.   

Banyak org menganggap amal yg diperlihatkan itu riya'. Padahal tdk demikian definisinya.
  
Adakalanya, amal yg diperlihatkan justru bernilai syiar. Contoh: tilawah di dlm kereta api. Apa itu riya'?
 
Banyak org terinspirasi melihat org tilawah di tempat2 umum. Efeknya bagus.
  
Soal riya' atau tidaknya, parameternya adalah: apakah amal yg sama dikerjakan juga ketika tak ada yg melihat?

Mis: kalo org melihat, shalat sunnah baca surah An-Naba' (biar panjang). Kalo gak ada yg liat, surah Al-Ikhlash melulu :D

Kalo ada yg liat tilawah. Kalo gak ada yg liat, mushafnya gak pernah disentuh. Nah itu indikasi riya'. Indikasi, lho ya!
 
Mnrt saya, menuduh org lain riya' itu tdk logis. Sebab riya' br terbukti kalau tak ada yg liat.
 
Tak ada saksi, berarti tak boleh menuduh donk. Kecuali kalau kita ngintip. Nah, kalo ngintip, kita yg salah :D

Pelajaran soal riya' itu seharusnya digunakan utk bercermin, bukan menuduh2 org. Sama seperti nifaq atau kemunafiqan.
  
Siapa yg tau seseorang itu munafiq atau tidak? Munafiq itu artinya pura2 beriman, pdhal tidak.

Salah 1 ciri2 org munafiq adalah berbohong. Tapi tdk semua yg berbohong itu munafiq.
 
Anak kecil berbohong, itu bukan kemunafiqan. Munafiq itu pura2 beriman. Kepura2an yg lain bukan kemunafiqan.

Sama spt: ciri2 pembunuh yg dicari adalah berambut keriting dst. Apa semua yg keriting itu pembunuh? Tidak, itu br indikasi.

Makanya, sahabat Nabi saw termasuk Abu Bakar ra mencurigai dirinya sendiri munafiq. Bkn mencurigai org lain.

Sebab, menuduh org lain munafiq itu gak jelas parameternya apa. Itu masalah hati. Curigai diri sendiri, itu lebih pas dlm masalah ini.

Sudah pasti, amal yg sembunyi2 lbh selamat dr bahaya riya'. Tapi amal yg terang2an tdk ditolak, selama niatnya ikhlash.

Sabar, ini kesalahpahaman biasa kok di Indonesia :) Abu Bakar ra jg sedekah seluruh hartanya di dpn byk org

Ya justru gak bisa dibuktikan, makanya gak boleh menuduh org lain riya' :)


Retweeted by Syofian Hadi.
So, keep having a passion for doing our best amal ibadah. Lillaahi ta'alaa.. :)

Kamis, 28 Maret 2013

20 menit bersama Syeikh Sa'ad Al Ghamidi

By Syofian Hadi

 Photo: 20 menit talkshow tvone with Syeikh Sa'ad Al Ghamidi td memang terasa sangat singkat, Tapi tetap, getarannya luar biasa, subhanalloh..


20 menit talkshow tvOne with Syeikh Sa'ad Al Ghamidi tadi memang terasa sangat singkat. Tapi tetap saja, getarannya luar biasa terasa. Subhanalloh.. 

Kenapa singkat? Karena, maklum, saya sendiri belum tahu benar yang mana beliau ini. Biasanya saya hanya mendengar suara beliau yangg melantunkan ayat Al Quran dari masjid-masjid sebelum adzan 5 waktu atau dari mp3 player yang ada di laptop.Kemarin-kemarin saya mengira bahwa beliau berusia di atas 60 tahunan. Ternyata, beluam sampai berusia 50 tahun. Masih terlihat sangat muda, dengan wajah teduh dan bersahaja. Juga bisa bercanda.

Saya sangat bergetar melihat tayangan video beliau yang sampai menangis ketika mengimami shalat di masjidil haram, jama'ah pun menangis. Seperti apa lembutnya hati beliau ya?

Kenapa yang membaca dan mendengar bisa menangis? Karena Al-Qur'an itu dibaca bukan hanya dengan suara tapi juga dengan ruh. Imam itu harus shalih, beriman, bertaqwa, takut kepada Allah SWT.


Lha kita bagaimana? Menangiskah ketika membaca atau mendengarkan lantunan Al-Qur'an? Atau pernahkah kita menangisi ketidakmampuan kita menangis ketika membaca atau mendengarkan lantunan Al-Qur'an? Seperti apa hati ini? :'(

Pemerintah Arab Saudi sangat perhatian dengan imam-imam masjid dan para hafidz Al-Qur'an. Di setiap masjid dibuatkan halaqoh-halaqoh qur'an.
Eh, apakabar bacaan dan hafalan kita? *tutupmuka*

Siapa yang tidak merinding dan bergemuruh hati ketika beliau membacakan doa untuk masyarakat Indonesia di akhir talkshow? Kabulkan, Yaa Rabb..

Jazakumulloh, Syeikh Sa'ad Al-Ghomidi dan Ustadz Yusuf Mansur.
Alhamdulillah.. :')

Rabu, 27 Maret 2013

10 SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW YANG DIJAMIN MASUK SURGA

INILAH 10 SAHABAT NABI SHALLALLAHU'ALAIHI WASALLAM YANG DIJAMIN MASUK SURGA


 BAGI seorang Muslim, masuk surga adalah sebuah tujuan akhir dari perjalanan hidup ini. Maka, ketika Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam menyatakan bahwa ada di antara para sahabatnya yang dijamin masuk surga, tentu saja menimbulkan ghirah bagi kita semua.

Siapa saja ya...?, berikut adalah sahabat-sahabat tersebut:

1. Abu Bakar Siddiq ra.
Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah saw. Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga dalam al- Quran (Surah At-Taubah ayat

ke-40) sebagaimana berikut : “Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Abu Bakar Siddiq meninggal dalam umur 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadits.

2. Umar Bin Khatab ra.
Beliau adalah khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dan termasuk salah seorang yang sangat dikasihi oleh Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya. Sebelum memeluk Islam, beliau merupakan musuh yang paling ditakuti oleh kaum Muslimin. Namun semenjak ia bersyahadat dihadapan Rasul (tahun keenam sesudah Muhammad diangkat sebagai Nabi Allah), ia menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan perlawanan kaum Quraish terhadap diri Nabi dan sahabat.

Di zaman kekhalifahannya, Islam berkembang seluas-luasnya dari Timur hingga ke Barat, kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat ditaklukinya dalam waktu hanya satu tahun. Beliau meninggal dalam umur 64 tahun karena dibunuh, dikuburkan berdekatan dengan Abu Bakar dan Rasulullah dibekas rumah Aisyah yang sekarang terletak dalam masjid Nabawi di Madinah.

3. Usman Bin Affan ra.

Khalifah ketiga setelah wafatnya Umar, pada pemerintahannya lah seluruh tulisan-tulisan wahyu yang pernah dicatat oleh sahabat semasa Rasul hidup dikumpulkan, kemudian disusun menurut susunan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw sehingga menjadi sebuah kitab (suci) sebagaimana yang kita dapati sekarang. Beliau meninggal dalam umur 82 tahun (ada yang meriwayatkan 88 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

4. Ali Bin Abi Thalib ra.

Merupakan khalifah keempat, beliau terkenal dengan siasat perang dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Selain Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib juga terkenal keberaniannya didalam peperangan. Beliau sudah mengikuti Rasulullah sejak kecil dan hidup bersama Beliau sampai Rasul diangkat menjadi Nabi hingga wafatnya. Ali Bin Abi Thalib meninggal dalam umur 64 tahun dan dikuburkan di Kufah, Iraq sekarang.

5. Talhah Bin Abdullah ra.
Masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Siddiq ra, selalu aktif disetiap peperangan selain Perang Badar. Di dalam perang Uhud, beliaulah yang mempertahankan Rasulullah saw sehingga terhindar dari mata pedang musuh, sehingga putus jari-jari beliau. Talhah Bin Abdullah gugur dalam Perang Jamal dimasa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dalam usia 64 tahun, dan dimakamkan di Basrah.

6. Zubair Bin Awaam
Memeluk Islam juga karena Abu Bakar Siddiq ra, ikut berhijrah sebanyak dua kali ke Habasyah dan mengikuti semua peperangan. Beliau pun gugur dalam perang Jamal dan dikuburkan di Basrah pada umur 64 tahun.

7. Sa’ad bin Abi Waqqas
Mengikuti Islam sejak umur 17 tahun dan mengikuti seluruh peperangan, pernah ditawan musuh lalu ditebus oleh Rasulullah dengan ke-2 ibu bapaknya sendiri sewaktu perang Uhud. Meninggal dalam usia 70 (ada yang meriwayatkan 82 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

8. Sa’id Bin Zaid
Sudah Islam sejak kecilnya, mengikuti semua peperangan kecuali Perang Badar. Beliau bersama Thalhah Bin Abdullah pernah diperintahkan oleh rasul untuk memata-matai gerakan musuh (Quraish). Meninggal dalam usia 70 tahun dikuburkan di Baqi’.

9. Abdurrahman Bin Auf
Memeluk Islam sejak kecilnya melalui Abu Bakar Siddiq dan mengikuti semua peperangan bersama Rasul. Turut berhijrah ke Habasyah sebanyak 2 kali. Meninggal pada umur 72 tahun (ada yang meriwayatkan 75 tahun), dimakamkan di baqi’.

10. Abu Ubaidillah Bin Jarrah
Masuk Islam bersama Usman bin Math’uun, turut berhijrah ke Habasyah pada periode kedua dan mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah saw. Meninggal pada tahun 18 H di Urdun (Syam) karena penyakit pes, dan dimakamkan di Urdun yang sampai saat ini masih sering diziarahi oleh kaum Muslimin.

Dari berbagai sumbe.


Copied and pasted by Syofian Hadi from http://www.facebook.com/photo.php?fbid=442347169186198&set=a.186811384739779.50399.100002327566413&type=1


Senin, 25 Maret 2013

Senyumlah.. :)

Senyumlah pada kekasih; ia menyuburkan cinta.
Senyumlah pada musuh; ia mencekamkan hormat.
Senyumlah pada pendengki; ia menjejalkan sesal. :)


Senyumlah saat bahagia; ia menjaga waspada.
Senyumlah saat duka; ia meneguhkan sabarnya.
Senyumlah saat berjuang; ia maniskan pengorbanan. :)

Senyumlah pada si ramah; ia menjalinkan tulus.

Senyumlah pada si marah; ia tuangkan sejuk.
Senyumlah pada si gelisah; ia alirkan tentram. :)

Senyumlah pada si papa; ia pelipur lara.

Senyumlah pada si kaya; ia mahal harganya. 
Senyumlah pada si aniaya; ia cahaya tuk gelap hatinya. :)

Taken by Syofian Hadi from @salimafillah (Twitter of Ust. Salim A. Fillah)