Jumat, 24 Januari 2014

Temu Dokter di awal 2014, Hehe..


Terakhir ke dokter kapan?
Kalau ditanya dengan pertanyaan begitu saya lupa-lupa ingat. Sepertinya 3 tahun yang lalu. Itu pun karena ada benjolan di pipi dekat telinga kiri, bukan karena demam, migraine, diare, dan lain-lain. Saya dari kecil langganan dokter, kata ibu saya. Tapi, Alhamdulillah, sejak akhir SMA sudah jarang sekali ke dokter. Dan pagi tadi ditakdirkan kembali bertemu seseorang berjas putih dengan steteskopnya. Awalnya saya enggan sekali, karena biasanya saya istirahatkan tubuh ini beberapa hari pun bisa sembuh. Agar lebih cepat, kadang saya suka bekam.



"Sudah panas, mengigil, dan muntah-muntah gitu masih mau cuek dan berangkat sekolah? Antum lihat banyak teman kita terbaring sakit. Musim! Buruan ikut ana ke dokter, ana jemput! Afwan, kami tidak akan mau menemani siapapun di rumah sakit, termasuk antum. Kami sibuk!" demikian suara seorang sahabat dengan kalimat "gertakan" di ujung telefon.

 


"Mau dibuatkan surat keterangan dokter? Istirahat 3 hari ya.."
"Satu hari aja dok, saya mau sembuh besok." :')
(sangat berharap sembuh, sudah janji mau dampingi siswa-siswa untuk lomba)

Dan sangat tidak berharap untuk bertemu dokter lagi dalam keadaan sakit. :p

Dan dalam perjalanan pulang, saya pun "diocehi" lagi. "Udah mahal ke dokter, minta istirahat kok cuma sehari? Kenapa gak dibanyakin sampai sembuh. Bukan uang juga sih, tapi istirahatnya itu. Bla bla bla .... " ocehannnya pun makin sayup oleh suara mesin motor dan angin. Saya juga telah "malas" mendengarnya. Dingin. Kepala nyeri. *afwan yaa..

"Dan apabila aku sakit, Dia-lah Yang menyembuhkan aku," (QS. Asy Syu'araa', 26:80) 

Terima kasih sahabatku, walau tak mau disebutkan nama, saya kan terus ingat. Maaf tadi saya turunkan dirimu di terminal Kemiling. Di saat jari ini menekan tombol-tombol keyboard, saya lupa kalau tadi saya sakit. Jazakallah. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda. Tolong tinggalkan alamat e-mail, blog atau website Anda.