Rabu, 30 Januari 2013

Al-Qur'an Penyembuh Bagi Apa Yang Ada Dalam Dada - Kultwit Ust. Salim A. Fillah

Taken by Syofian Hadi via @salimafillah

"..Dan Quran itu menjadi penyembuh bagi apa yang ada dalam dada..";
bagaimana sombong tak sembuh jika mesra melafal kalam Sang Maha Gagah.

"..Dan Quran itu menjadi penyembuh bagi apa yang ada dalam dada..";
bagaimana riya' tak sembuh, jika berhadapan langsung Sang Maha Luhur.

"..Dan Quran itu menjadi penyembuh bagi apa yang ada dalam dada..";
bagaimana dengki tak sembuh, jika berbincang dengan Sang Maha Pemurah.

"..Dan Quran itu menjadi penyembuh bagi apa yang ada dalam dada..";
bagaimana kecewa tak sembuh, jika disimak Sang Maha Lembut & Mengerti.

"..Dan Quran itu menjadi penyembuh bagi apa yang ada dalam dada..";
bagaimana duka tak sembuh, jika menghayati firman Sang Maha Penyayang.

"..Dan Quran itu menjadi penyembuh bagi apa yang ada dalam dada..";
bagaimana ketamakan tak sembuh, jika berpinta pada Dzat Yang Maha Kaya.

"..Dan Quran itu menjadi penyembuh bagi apa yang ada dalam dada..";
bagaimana keraguan tak sembuh, jika bergaul dengan Dzat Yang Maha Benar.

"..Dan Quran itu menjadi penyembuh bagi apa yang ada dalam dada..";
bagaimana galau tak sembuh, jika menyeksamai ucapan Sang Maha Bijaksana.

"..Dan Quran itu jadi penyembuh bagi apa yang ada dalam dada..";
bagaimana syahwat liar tak sembuh, jika merenungi kata-kata Penyedia Surga.

"..Dan Quran itu menjadi penyembuh bagi apa yang ada dalam dada..";
maka hati gersang & jiwa haus diteduhkan oleh keakraban Yang Maha Suci.


Sederhana - Kultwit Ust. Salim A. Fillah

Taken by Syofian Hadi via @salimafillah

Sederhana itu memperindah semua. 
Yang berkuasa mulia. Yang jelata bermartabat.
Yang kaya dicinta. Yang miskin terhormat

Sederhana itulah; bukan kemegahan gemerlap;
yang lebih mudah mengundang doa-doa yang tulus dan rahasia..
Dan juga cinta.

Sederhana memang membuat kita rendah;
di mata para pihak yang mengukur kemuliaan dengan dunia.
Ia kehinaan semu; tak ada ruginya.

Sederhana dalam makan, meringankan badan.
Sederhana soal pakaian, meringankan perjalanan.
Sederhana dalam papan, meringankan perjuangan.

Sederhana dalam fikir; memudahkan tindakan.
Sederhana dalam tutur; memudahkan hubungan.
Sederhana dalam tampil; memudahkan kepemimpinan.

Sederhana dalam takut menjauhkan maksiat.
Sederhana dalam harap menguatkan taat.
Sederhana dalam cinta melezatkan ibadat.

Sederhana di keluarga mengeratkan ikatan;
sederhana dalam berteman mengurangi dengki;
sederhana dalam bermasyarakat menegaskan hormat.

Jangan Berduka Cita - Kultwit Ust. Salim A. Fillah

Taken by Syofian Hadi via @salimafillah

"..Ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya:

"Jangan berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.." {QS9:40}

"Jangan berduka cita, sungguh Allah bersama kita";
memihak dan membela, menjamin dan menjaga;
meridhai dan mengaruniakan pahala.

"Jangan berduka cita, sungguh Allah bersama kita";
dalam perjalanan yang panjang titiannya,
sedikit pendukungnya; banyak timpaannya.

"Jangan berduka cita, sungguh Allah bersama kita";
rasakan pengawasanNya, hati-hatilah dari mendurhakaiNya;
takutlah akan murkaNya.

"Jangan berduka cita; sungguh Allah bersama kita";
mohonlah ampunNya, pintalah rahmatNya, 
teruslah berbincang mesra dengan munajat dan doa.

"Jangan berduka cita, sungguh Allah bersama kita";
malu-lah dari bermalas dan sia-sia; baguskankah kinerja;
berjuanglah puncakkan karya.

"Jangan berduka cita, sungguh Allah bersama kita";
sucikan prasangka, lapangkan dada, 
maklumi kekurangan sesama, dan maafkan kesalahannya.

"Jangan berduka cita, sungguh Allah bersama kita";
dzikir-ingat dan dekatilah, takut dan berharaplah, 
memuji dan mengabdilah. Cintailah..


Jumat, 25 Januari 2013

Film-Film Hanung Yang Melecehkan Islam


perempuan berkalung sorban
Perempuan Berkalung Sorban
“Belum pernah selama saya ini menonton film, berapa puluh tahun lamanya, berapa ratus judul banyaknya, kalau dihitung-hitung sejak masa kanak-kanak dulu, belum pernah saya merasa dihina dan dilecehkan seperti sesudah menonton film Hanung ini. Hanung, kau keterlaluan”
Itulah curahan hati Sastrawan Taufik Ismail ketika menanggapi Film Perempuan Berkalung Sorban karya Hanung Bramantyo. Film itu mengisahkan sistem pesantren yang dirasa mengekang perempuan. Tampilan Kyai pun dibuat Hanung begitu menyeramkan, seakan kisah teladan dakwah para Ulama di Indonesia berguguran. Wajar seorang Budayawan berkelas seperti Taufik Ismail begitu kaget. Budaya, yang menjadi bidangnya, kini jadi wasilah untuk menyudutkan umat Islam.
Sikap Taufik Ismail ini didukung oleh sineas senior lainnya, Misbach Yusa Biran. Misbach menyebut film garapan Hanung Bramantyo tersebut sebagai propaganda buruk terhadap pesantren.”Saya tidak bisa menahan diri,” tulis Misbach. ”Inti cerita Perempuan Berkalung Sorban ini menurut saya sangat merugikan Islam dan merupakan propaganda buruk tentang pesantren.”
Misbach menuliskan dalam film ini pesantren digambarkan sebagai tempat pendidikan yang sumpek dengan pemikirannya sangat terbelakang. ”Dewasa ini pesantren kecil di pedesaan terpencilpun rasanya sudah tidak ada yang begitu buruk pemahamannya,” katanya.
Bahkan di film ini, kata Misbach, kiai lulusan Mesir begitu digambarkan seperti seorang yang dungu karena tidak membenarkan orang membaca selain Al Qur’an. ”Sehingga seolah-olah perguruan tinggi Islam di Mesir juga digambarkan sangat terbelakang.”

'?' (Tanda Tanya)
Masih belum lepas dari ingatan ketika tahun 2011 Hanung membuat film yang tidak kalah heboh. Judulnya cukup singkat: ?. Namun di dalamnya banyak pecelehan yang tidak bisa diselesaikan secara singkat.
poster-tandatanya
Ada tayangan seorang muslim memerankan Yesus di Gereja. Muslimah yang disudutkan mau bekerja di tempat yang menjual makanan haram. Bahkan puncaknya Hanung menganggap sepele perkara pemurtadan. “Aku pindah agama bukan berarti aku mengkhianati Tuhan,” ungkap Rika, tokoh utama dalam Film ?.
Maka itu, mungkin saja Hanung menganggap sepele untuk urusan akidah. Bahkan secara tega, suami Zaskia Mecca ini memainkan pemeran murtad untuk tokoh sekaliber KH. Ahmad Dahlan yang kuat melawan Kristenisasi di Film Sang Pencerah.
Di awal-awal film itu, penonton sudah disengat dengan hal yang sensitif, seperti  adegan penusukan terhadap seorang pendeta bernama Albertus. Tidak jelas apa motif penusukan yang dilakukan oleh seseorang yang berpenampilan preman tersebut. Meski tidak menunjuk hidung secara langsung, namun ada kesan Hanung hendak menggiring sterotype buruk, seolah yang suka melakukan tindakan anakis datang dari kelompok agama tertentu.
Adegan selanjutnya, tanpa alasan yang jelas pula, sekelompok pemuda Islam bersarung dan berpeci tiba-tiba mencerca seorang keturunan Cina dengan panggilan ”Cino” (menyebut Cina dengan logat Jawa). Dalam film ini, Hanung banyak menggunakan simbolik-simbolik sensasi yang didramatisir, yang berpangkal dari sebuah kemarahan terpendam.
Dangan dalih toleransi, Hanung juga menciptakan adegan seorang Muslimah berkerudung yang merasa nyaman bekerja di sebuah rumah makan (restoran) yang menyajikan daging babi yang diharamkan oleh Islam. Toleransi ala Hanung ingin mengesankan, bahwa muslimah yang diperankan oleh Revalina  S Temat adalah muslimah yang ideal, yang bisa menghargai sebuah perbedaan. Meski tidak sampai memakannya, tidak terlihat kegalauan hati dari seorang Muslimah, seolah daging babi bukan sesuatu yang diharamkan.
Di sela adegan itu, ada seorang Muslimah yang menolak bekerja di sebuah restoran yang sama, dengan alasan prinsip agama yang dipegang. Namun, cara pandang Hanung yang keliru, ingin menunjukkan bahwa Muslimah yang menolak bekerja di restoran Cina karena menyajikan daging babi itu sabagai muslimah yang tidak toleran.
Kepribadian Hanung sendiri dinilai bermasalah. Pada saat proses pembuatan film Ayat-Ayat Cinta  yang berlangsung saat bulan Ramadhan ia mengaku tidak menjalankan kewajiban puasa dan shalat. Tanpa rasa sungkan, Hanung berkata jujur saat diwawancarai Radio KBR 68 H, Rabu 27 Oktober 2010.
“Saya tidak melakukan salat apa pun. Saya tidak salat. Itu pada saat bulan Ramadhan. Saya juga tidak puasa dan tidak berdoa. Saya mencoba untuk berkesenian total dan saya percaya dengan kemampuan otak saya,”  katanya.
Menanggapi film ?, Ketua MUI KH. Kholil Ridwan menyatakan, “Setelah menyaksikan langsung film yang disutradarai Hanung secara utuh, saya mendapatkan kesan, aroma pluraslisme agama yang sangat menyengat dalam film ini,” katanya.
Menurutnya, pluralisme yang dibolehkan dalam Islam adalah pluralisme sosiologis. Itulah yang dikenal dengan pluralitas. Misalnya saja umat Islam sudah semestinya hidup berdampingan dengan orang Kristen dan umat agama lain, tanpa harus mengorbankan keyakinannya.
“Jadi yang namanya kerukunan dan toleransi itu tidak boleh mengorbankan keyakinanya,” tukas Kiai Kholil mengingatkan.

Cinta Tapi Beda
Di akhir tahun 2012, ‘Film Cinta Tapi Beda’ mengawali petualangan Hanung dalam dunia perfilman.  Film ini mengisahkan dua muda-mudi yang berbeda keyakinan. Untuk film ini, Hanung juga menggandeng sutradara Hestu Saputra dan musisi Eross Candra, yang juga pelaku cinta beda agama.
cinta tapi beda, kontroversi, islampos, berita islam, berita islam terkini
Film itu mengisahkan Cahyo (Reza Nangin), cowok ganteng asal Jogja, bekerja sebagai chef di Jakarta. Ia anak pasangan Fadholi dan Munawaroh, keluarga muslim yang taat beribadah. Cahyo berusaha lepas dari kesedihan setelah ditinggal selingkuh sang kekasih, Mitha.
Sedangkan Diana (Agni Pratistha) merupakan gadis asal Padang, Sumatera Barat, mahasiswi jurusan Seni Tari. Ia tinggal bersama om dan tantenya di Jakarta. keluarga Diana merupakan penganut Katolik taat.
Cahyo dan Diana bertemu di pertunjukan tari kontemporer di Jakarta. Mereka memutuskan berpacaran walaupun berbeda keyakinan. Mereka bahkan serius melanjutkan hubungan hingga jenjang pernikahan.
Diana was-was ketika Cah yo mengajaknya menemui orangtuanya. Ibu Cahyo bisa me mahami cinta anaknya, tapi tidak Pak Fadholi. Sampai kapan pun Pak Fadholi tidak akan merestui Cahyo. Bila Cah yo memaksa, Pak Fadholi me milih memutus ikatan tali ke luarga. Ternyata tidak mu dah bagi Cahyo dan Diana men ja lani cinta beda keyakinan.
Ibu Diana juga keberatan dengan pilihan putrinya. Ka kak-kakak Diana, termasuk om dan tantenya, telah me ning galkan keyakinan me reka. Ibu Diana memaksa Diana me ngi kuti kehendaknya. Itu se bab nya, Diana akhirnya me mi lih kembali ke Padang dan me nerima perjodohan dengan do kter Oka, lelaki pilihan ibu nya dan seiman. Ia coba tutup ha tinya untuk Cahyo.
Film ini tentu menggiring pembaca untuk membenarkan pernikahan beda agama. Padahal ini adalah perkara sensitif dalam Islam karena sudah menyangkut akidah.
Hanung pun kemudian juga harus menghadapi protes dari umat Islam Minangkabau. Keluarga Mahasiswa Minang Jaya (KMM Jaya) mendesak Hanung Bramantyo meminta maaf kepada masyarakat Minangkabau sekaligus menghentikan penayangan film tersebut di bisokop-bioskop.
“Kami pengurus pengurus pusat Keluarga Mahasiswa Minangkabau Jaya (KMM JAYA) sangat terusik (terhina) dengan film ini,” kata pengurus pusat KMM Jaya Muhammad Rozi.
Ke tua Umum Lembaga Kera patan Adat Alam Minang ka bau (LKAAM) Kota Pa ya kum buh Indra Zahur Da tuak Rajo Simarajo dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Paya k­umbuh Haji Mismardi, juga terang-terangan, meminta film ”Cinta Tapi Beda”, dari peredaran. ”Jangan sampai ada yang bere dar atau diputar lagi, apalagi di Payakumbuh,” kata mereka.
Menurut Indra Zahur dan Mismardi, film Cinta Tapi Beda, sangat tidak sesuai de ngan ajaran adat Minang. ”Se jak leluhur kita menga jarkan ni lai-nilai kehidupan, ber aga ma, berkorong berkampung, nilai-nilai Islam tetap melekat da lam ajaran adat Minang.  Artinya, orang Minang itu ada lah kaum muslim dan mus limah, pemeluk Islam.
”Kalau ia tak beragama Islam, itu bukan orang Minang. Ka mi takut, film ini akan merusak sendi-sendi adat dan bu daya masyarakat Minang da lam berkehidupan sehari-ha ri yang sangat menjaga hu bu ngan antar sesama. Kami men curigai, ada keinginan terse lu bung dari orang-orang yang ikut mendukung film tersebut ditayangkan. Misalnya, ingin  menghancurkan adat dan bu daya masyarakat Minang,” kata Indra Zahur dan Buya Mis mardi. (Pz/Islampos)



Jumat, 18 Januari 2013

#PrayForJakarta #PrayForThoseSufferingFlood



Let's support and pray for
our brothers and sisters suffering severe floods.
May Allah give patience and keep them away from disease.
Hopefully the government as well the volunteers keeps working hard, and soon the solution is gained.

Aamiin..

Isn't this warning enough for us to take good care of the environment and get closer to Allah? :'(


Kamis, 17 Januari 2013

Waspada Angin Duduk


Syofian Hadi copied and pasted this article from http://doktersehat.com/angin-duduk/

Angin Duduk


Ada sebuah artikel menarik mengenai angin duduk yang dialami salah satu rekan kerja saya yang mungkin juga bisa memberikan masukan mengenai “Angin Duduk” salah satu penyakit yang banyak membawa kematian, tapi apa sebenarnya angin duduk itu? Well ga ada salah nya kita coba menyimak artikel berikut:
Kemarin ada seorang teman dikantor yang meninggal di usia yang ke-31 dengan status single. Menurut dokter-dokter yang turut melayat,kemungkinan penyebabnya adalah angin duduk, karena pagi harinya dia masih masuk kantor, walaupun pada saat jam istirahat minta ijin pulang karena kepalanya pusing. Kebetulan ybs tidur sekamar dengan kakak perempuannya yang juga bekerja di kantor yang sama,dan masih sempat terbangun karena adiknya menanyakan minyak kayu putih sekitar setengah 12 malam, lalu paginya waktu dibangunkan pagi hari untuk berangkat ke kantor, ternyata sang adik sudah meninggal dengan posisi tidur dengan wajah sedikit menahan rasa sakit, dan kebiruan sekitar leher. Atas dasar itulah saya informasikan sedikit mengenai angin duduk atau nama kerennya Sindrom Jantung Koroner Akut.
Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut Hanya dalam 15 menit sampai 30 menit, orang yang terserang angin duduk bisa meninggal.Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja. Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah baru penyakit jantung yang akrab d isebut angin duduk. Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut (SSJKA).
Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta, pekan lalu. Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yang berkembang di masyarakat selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit yang berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama.
Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan Gawat darurat jantung. Ingat!. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama. Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya, penderita dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda sakit.
Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti:
  • Rasa ditekan
  • Rasa diremas-remas, menjalar ke leher,lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.
  • Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu,serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.
Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi).
Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
  1. Adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
  2. sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus).
  3. Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yang terus menerus.
  4. Infeksi pada pembuluh darah. Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam jantung.
Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut angina.Namun kata Teguh,hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dengan serangan jantung koroner (SJK) (infark miokard).
Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan. Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan saat istirahat.
“SSJKA ini memang mendadak.Bukan karena capek, masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali dirasakan”.Kata Teguh.
Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angina ini. Soalnya penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat. Solusi satu- satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk mengantisipasi ketidak-seimbangan supply oksigen dan kebutuhan oksigen. Misalnya nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis.
Di tempat terpisah, ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso Karo-Karo MPH, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di Indonesia tidak terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan lambat menangani pasien.Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet antiplatelet ke manapun ia pergi. Obat antiplatelet yang paling murah dan gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah).


Read more: http://doktersehat.com/angin-duduk/#ixzz2IDSn1kVW