Written by Syofian Hadi
21 April lalu hari Kartini, lumayan semarak juga peringatannya. Tapi lebih banyak disajikan dalam acara-acara hiburan seperti konser musik di televisi-televisi, lomba kebaya, dan lain-lain. Sedikit sekali yang menampilkan nilai-nilai ‘ke-Kartini-an’. Tapi ya sudahlah. Sebelum tanggal 21 April lalu, saya berniat menulis artikel yang berkaitan dengan hari Kartini tapi terus terang bingung karena artikel tentang Kartini telah banyak sekali jumlahnya di blog teman-teman. Saya ingin membuat hal yang baru dan berbeda. Tapi inspirasi tidak kunjung saya dapatkan. Saya sempat ingin menulis artikel mengenai sosok wanita di sekitar saya yang profilnya mencerminkan perjuangan Kartini, tapi lagi-lagi saya belum punya cukup banyak waktu untuk mencari, memilih, dan mewawancarai profil tersebut. Saya masih ada tugas dan pekerjaan lain yang harus saya kerjakan. Hingga menjelang 21 April saya belum menghasilkan tulisan mengenai Kartini.
Di hari Kartini lalu, seorang teman bertanya kepada saya, “Kartini itu pahlawan wanita Indonesia, kalau dalam Islam pahlawan wanitanya siapa aja ya, di?”. Glek, saya pun bingung menjawabnya, malu sekali. Kalau ditanya siapa sosok wanita luar biasa yang saya anggap pahlawan dalam hidup saya, saya akan langsung menjawab, “My Beloved Mother!”. Tapi kalau ditanya sosok wanita dalam Islam, saya hanya ingat Siti Khadijah, Siti Aisyah, Fatimah, Siti Aminah, dan Halimatussa’diyah. Padahal sebenarnya masih ada banyak lagi yang lainnya. Hanya saja harus diakui bahwa kita (saya) yang kurang pengetahuan dan informasi, dan saya sadar bahwa selama ini saya lebih sering mengabaikannya. Kemudian saya coba-coba lagi mengingat istri atau muslimah pada zaman para Nabi lainnya. Saya ingat Maryam Ibu Nabi Isa a.s., Siti Hajar dan Sarah istri Nabi Ibrahim. Waduh, ternyata hanya sedikit yang saya ingat. Dari yang saya ingat itu pun, saya hanya ingat nama saja dan sedikit sekali yang saya ketahui kisahnya. Salah siapa ya? Ya, saya akan menyalahkan diri saya lebih dahulu. Waktu sekolah dulu sedikit sekali saya mendapatkan pengetahuan tentang muslimah-muslimah suci nan mulia ini. Saya kenal nama-nama di atas waktu saya masih SD dari Ibu saya yang sedang menguji kakak perempuan saya yang sekolah di Madrasah Tsanawiyah. So, buat teman-teman yang punya atau mengetahui artikel, buku, website, blog atau apa pun tolong informasikan saya, tidak hanya yang berhubungan dengan kisah-kisah wanita mulia di atas tapi juga semua kisah-kisah pejuang Islam. Terima kasih banyak. Sejauh ini saya hanya punya Sirah Nabawiyah, Syaikh Shafiyyurrahman.
Kemudian saya kembalikan pertanyaan tersebut ke teman saya tadi, dia pun mengakui tidak begitu banyak mengetahui kisah-kisah para wanita mulia tersebut. Dia bahkan bertanya, “Sarah tadi siapa?”. Glek, untung saja dia cuma bertanya 'siapa' karena saya hanya bisa menjawab “Istri Nabi Ibrahim a.s.”, hanya itu. Karena saya juga penasaran, saya coba telusuri lewat google. Alhamdulillah, handphone saya yang sederhana ini bisa juga buat internet-an. Tidak berapa lama, google menampilkan artikel dari media.isnet.org/islam/Wanita/W1/Hadir.html. Langsung saja saya tunjukkan kepada teman saya tadi untuk dibaca. Walau bukan mengenai kisah lengkapnya, paling tidak ada informasi yang kami dapatkan. Artikelnya seperti ini:
SARAH ISTRI IBRAHIM A.S.
1. Kecantikan yang Luar Biasa
Abu Hurairah r.a. berkata: "Rasulullah saw. bersabda: 'Ibrahim a.s. hijrah bersama Sarah. Dia memasuki satu desa yang dikuasai oleh seorang raja yang tergolong tirani. Dikabarkan kepadanya bahwa Ibrahim datang bersama seorang wanita yang sangat cantik. Lalu raja itu memanggilnya." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Tenang Menghadapi Cobaan
Hadits berikut ini merupakan lanjutan hadits di atas. Lalu raja itu menyuruhnya datang menghadap. Utusan itu bertanya: "Wahai Ibrahim, siapakah perempuan yang bersamamu ini?" Ibrahim menjawab: "Saudaraku." Kemudian Ibrahim menemui Sarah dan berkata: "Ucapanmu jangan berbeda dengan ucapanku, sebab aku telah memberitahu mereka bahwa kamu adalah saudara perempuanku. Demi Allah (aku terpaksa berdusta) karena di sini tidak ada orang mukmin selain aku dan kamu." Kemudian raja mengirim utusan untuk membawa Sarah.
3. Penuh Tawakal kepada Allah
Lanjutan hadits di atas, kemudian raja mengirim utusan kepada Ibrahim untuk membawa Sarah. Lalu raja berdiri ke dekat Sarah, sementara Sarah berdiri untuk berwudhu, lalu shalat. Sarah berdoa: "Ya Allah, seandainya aku beriman kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu, dan Engkau menjaga kemaluanku kecuali terhadap suamiku, maka janganlah Engkau kuasakan orang kafir atas diriku." Raja seperti orang sekarat dengan mengeluarkan suara seperti orang mendengkur dan kakinya bergerak-gerak.
4. Pintar dan Memahami Risiko yang Dihadapi
Lanjutan hadits di atas, Sarah berkata: "Ya Allah, jika dia mati, maka orang akan berkata: 'Dialah yang telah membunuhnya.' Maka sadarkanlah dia." Kemudian raja berdiri menghampiri Sarah, dan Sarah juga berdiri untuk berwudhu dan shalat, kemudian berdoa: "Ya Allah, seandainya aku beriman pada-Mu dan pada Rasul-Mu dan Engkau menjaga kemaluanku, kecuali terhadap suamiku, maka janganlah Engkau kuasakan orang kafir ini atas diriku." Raja kembali seperti orang sakarat, mendengkur, dan menggerak-gerakkan kakinya. Kemudian Sarah berkata: "Ya Allah, jika dia mati, maka orang akan berkata: 'Sarah telah membunuhnya.'" Maka sadarkanlah dia untuk kedua dan ketiga kalinya.
5. Allah Memuliakan Sarah
Lanjutan hadits di atas, (melihat keadaan dirinya) raja berkata: "Demi Allah, yang kalian kirim kepadaku ini hanyalah setan. Kembalikanlah dia kepada Ibrahim dan berikanlah Hajar kepadanya." Lalu Sarah kembali kepada Ibrahim a.s. seraya berkata: "Tahukah kamu bagaimana Allah menghinakan si kafir itu dan memberi kita seorang pelayan?" (HR Bukhari dan Muslim)
6. Ikut Menerima Tamu dan Berita Gembira dari Para Malaikat
Allah SWT berfirman:
"Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: 'Salaman (selamat).' Ibrahim menjawab: 'Salamun (selamat)', maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ihrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: 'Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth. 'Dan istrinya berdiri (di balik tirai) lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir putranya) Ya'qub. Istrinya berkata: 'Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh. 'Para malaikat ini berkata: 'Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Ini adalah) rahmatAllah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.'" (Hud: 69-73)
--------------------------- -------------------------
Itu baru sedikit informasi mengenai Sarah istri Nabi Ibrahim a.s., belum lagi para muslimah mulia lainnya. By the way, apakah teman-teman mengalami hal yang sama dengan saya? Kita belum terlambat untuk belajar, kita bisa mulai sekarang juga. Kita Muslim tapi mengapa kita tidak mengenal ‘Ibu-ibu’ kita sendiri?
-Then I questioned my self, “Is there any woman like them nowadays? Is it possible to me to put my self as hers? As I know the awesome women above also lived with awesome men”. It looks impossible for me.
Good writing...
BalasHapusvisit http://deltarahwanda.blogspot.com/