1) Para kanda mahasiswa itu hadir ke
sekolah kami; dalam acara kerohanian bagi murid baru. Para alumni ini; shalih,
rapi, & berprestasi. #ks
2) Konon meski telah lulus, mereka
rajin sowan menghadap ke rumah para guru; menghaturkan bakti, menyimak ilmu,
nasehat, & pengalaman. #ks
3) Tak heran, Ayahanda Kepala
Sekolah & para pembina amat mempercayai & membanggakan mereka;
mengundang mereka tuk membina adik-adiknya. #ks
4) Saya; jebolan pesantren yang
serba tanggung dalam ilmu; takjub akan semangat mereka mendalami Islam,
mengkaji, & beramal dengannya. #ks
5) Saya; yang masih duduk di awal
kelas I SMA; merasa menemukan kakak-kakak yang 'amat dewasa' dalam beragama;
tecermin dari akhlaqnya. #ks
6) Ya; ketika mereka mengajak kami
Tilawah Quran; sesekali kami harus 'lancang' membetulkan bacaannya; &
mereka lapang dada menerimanya. #ks
7) Para kanda mahasiswa itu pandai
menempatkan diri sebagai 'kawan sebaya' dalam mengilmui Islam & mengamalkan
nan diilmui bersama kami. #ks
8) Perjumpaan di program penyambutan
& pembinaan awal itu berkesan di hati. Setelahnyapun, mereka sering tampak
hadir di sekolah kami. #ks
9) Selalu ada raut bangga dari para
guru kami saat mereka datang; pujian & himbauan agar kami mengikuti jejak
mereka kerap terdengar. #ks
10) Satu saat, salah seorang dari
para kakanda itu menemui saya & menawarkan; apa berkenan jika
pembinaan
berlanjut secara intensif? #ks
11) Saya, dengan semangat
mengiyakan. Saya merasa ini jalan tuk memenuhi amanah guru saya di pesantren;
Allahuyarham KH Mu'tamid Cholil. #ks
12) Beliau dulu berpesan; "Di
manapun kamu; imani, ilmui, amalkan, & dakwahkan Islam ini; sabari jalannya
dengan bersama orang shalih." #ks
13) Maka saya menghimpun beberapa
kawan. Jadilah kami melingkar setiap pekan; belajar Islam dibimbing beliau;
sebut saja 'Kanda Sejati'. #ks
14) Sebagai catatan; kini, 15 tahun
kemudian, kami terpisah ke segala penjuru; tapi ukhuwah yang Kanda Sejati
rajutkan tak pernah padam. #ks
15) Kami dikenalkan dengan Tilawah,
Tazkiyah, & Ta'limul Kitab was Sunnah; tugas Rasul dalam mengajar ummat
yang pula pewarisnya emban. #ks
16) Kami selalu memulai jumpa dengan
bacaan Quran, setor hafalan, mengkaji aneka madah dari 'Aqidah hingga Fiqh bersuasana
kekeluargaan. #ks
17) Lalu ada taushiyah yang digilir
tugasnya, disusul berbagi kabar gembira maupun duka, serta muhasabah
yang
kadang mengundang airmata. #ks
18) Saya selalu merindui pertemuan
itu; bukan hanya karena tambah ilmu; tapi bagi saya, ia benar terasa sebagai
perjumpaan karena iman. #ks
19) Menjelangnya selalu terngiang
Mu'adz atau Ibn Mas'ud yang sesekali berkata, "Saudaraku, mari sejenak
duduk, mari sejenak beriman." #ks
20) Dalam hadits; ialah majelis
dzikir yang malaikat mengerumuninya lalu melapor pada Allah. Yang hanya mampir
sekalipun beroleh berkah. #ks
21) Sungguh terasa; ialah tempat
dicurahkan rahmat, dinaungkan sayap malaikat, diturunkan sakinah, & para
pesertanya dibanggakan Allah. #ks
22) Berjumpa Kanda Sejati adalah
nikmat bertemu orang shalih; sinar wajah, kata, & geraknya; semua
mengilhami kami dalam ibadah & 'amal. #ks
23) Entah kaset, majalah, atau buku,
kadang makanan & minyak wangi; Kanda Sejati sering membawakan kami buah
tangan yang mengesan hati. #ks
24) Agaknya, beliau tak alpa
memantau kami. Sering masalah kawan sekelompok yang kami belum saling tahu;
beliau telah mencarikan solusi. #ks
25) Kawan yang tak cerita apapun
tentang keluarganya terkejut saat Kanda Sejati bersama kami tetiba muncul di RS
tempat ayahnya dirawat. #ks
26) Seorang kawan lain heran dengan
biaya sekolahnya; ternyata sudah dibayarkan Kanda Sejati yang diam-diam ajak
kami iuran membantunya. #ks
27) Kawan yang berbeda tersipu malu,
saat ditepuk bahunya oleh Kanda sambil senyum di RS; kala menunggui akhwat
pujaannya yang sakit;D #ks
28) Ya, hanya senyum. Itu nasehat
beliau untuk yang masih melanggar larangan berduaan meski tahu ilmu. Petuah
tanpa kata itu menghunjam. #ks
29) Saya pula pernah diusir pulang
dari acara menginap yang disebut Mabit; karena Kanda tahu Ibu saya sakit, tapi
saya memaksakan pergi. #ks
30) Kanda Sejati berjuang
memperlakukan kami dengan hikmah; masing-masing sesuai kekhasannya,
seakan
dialah yang paling mengenal kami. #ks
31) Saya selalu takjub &
bertanya; tentang segala biaya, tenaga, & waktu Kanda Sejati yang berharga;
yang beliau korbankan bagi kami. #ks
32) "Sebab jika kalian kelak
jadi pejuang Islam", ujarnya satu hari sambil berkaca-kaca menatap kami,
"Saya berharap memegang sahamnya." #ks
33) Berat sekali. Tapi
kesungguhannya membimbing kami membuat kami tak ragu bahwa Kanda Sejati pantas
disebut sebagai "Sang Murabbi!" #ks
34) Begitulah, meski kami belum laik
menjadi 'mutarabbi' baginya; sungguh saat-saat bersama beliau adalah hari
terindah di masa sekolah. #ks
35) Di kelas III, beliau minta kami
tuk mulai pula membina; sebab perbaikan diri akan terjaga dengan mengajar
sembari belajar, katanya. #ks
36) Memang terasa ada kefahaman
berlipat saat kami mulai jadi pembina adik-adik kelas. Rasa malu pada mereka,
melecut pula ilmu & 'amal. #ks
37) Ialah percepatan bagi kami;
didikan pendewasaan yang diarahkan Kanda Sejati, dengan teladan membina yang
beliau torehkan selama ini. #ks
38) Pergaulan dengan Kanda Sejati
membuat wawasan dunia Islam & antarbangsa kami juga meluas. Tentang
Palestina, 'Iraq, hingga Amerika. #ks
39) Bagaimana dengan politik? Kanda
Sejati hanya selalu menekankan kemenyeluruhan Islam nan sempurna, mengatur
pribadi hingga bernegara. #ks
40) Dari Kanda Sejati kami kenal
nama Rahmat 'Abdullah, @hnurwahid, & @anismatta
misalnya; tapi hanya karena tulisan mereka dikutipnya. #ks
41) Sungguh tak pernah Kanda Sejati
melanggar 'kesucian' wiyata mandala sekolah kami, dengan membicarakan pilihan
politiknya, misalnya. #ks
42) Kami hanya menduga-duga, mungkin
di Pemilu lalu, Kanda Sejati memilih partainya Rahmat 'Abdullah, @hnurwahid,
& @anismatta itu; PK. #ks
43) Kami kian suka juga dengan
tulisan-tulisan tokoh yang sering dikutip Kanda Sejati; kala itu kami baca dari
Majalah Tarbawi misalnya. #ks
44) Satu hari, Kanda Sejati hanya
memberitahu kami, bukan mengajak; bahwa akhir pekan nanti KH Rahmat 'Abdullah
akan hadir ke kota kami. #ks
45) Ketika saya & kawan lain
memutuskan ikut acara yang bingkainya umum itu; bukan kepartaian; beliau ada di
sana. Hanya tersenyum saja. #ks
46) Saat @anismatta,
Sekjen PK hadir beracara di Jogja; kami tahu dari pamfletnya. Itu acara Partai;
& Kanda Sejati tak mengabari kami. #ks
47) Tapi lagi-lagi; ketika kami
hadir ke acara itu dengan niat cari ilmu; Kanda Sejati ada di sana; jadi
panitia; & cuma tersenyum pula. #ks
48) Kami lalu berfikir, jika partai
ini telah memberi hadiah pada kami berupa sosok sedahsyat Kanda Sejati; betapa bagus
pengkaderannya. #ks
49) Kami lalu berfikir; jika di
partai ini banyak sosok seperti Kanda Sejati; betapa ia layak untuk menjadi
tumpuan masa depan negeri. #ks
50) Partainya Kanda Sejati ini aneh;
kegiatannya Tatsqif untuk pembekalan ilmu agama, bakti sosial,
berbagai layanan
dakwah & keummatan. #ks
51) Kian saya banyak mengenal para
kadernya; saya merasa bertemu ratusan sosok semacam Kanda Sejati; meski berbeda
karakter khasnya. #ks
52) Orang-orang ini tetap menjadi
dirinya; hanya dicelup dengan 'Tarbiyah' hingga terbentuk kepribadian Islami
& kepribadian dakwahnya. #ks
53) Sejak itu rela hati saya
libatkan diri ke aneka kegiatan Partai ini. Dengan alami; tak disuruh Kanda
Sejati; saya merasa jadi kader. #ks
54) Bagaimanapun, Kanda Sejati
adalah jalan hidayah saya sebakda para Kyai di Ma'had; ia yang mengenalkan
dakwah & perjuangan tuk Islam. #ks
55) Maka jalan hidayahnya Kanda
Sejati; wadah di mana beliau digembleng, sangat layak jadi pilihan saya tuk
ikut berjuang dalam Islam. #ks
56) Kala itu, sedikit-banyak saya
telah pula mengenal berbagai jama'ah yang juga berjuang untuk Islam dengan
aneka kebaikan pada mereka. #ks
57) Tapi berulang kali menimbang,
Partainya Kanda Sejati menjadi pilihan utama saya melabuhkan 'amal yang tak
seberapa; karena cinta;) #ks
58) Mungkin setelah melihat
kemantapan saya; satu malam, Kanda Sejati mengajak saya ke sebuah forum
bersahaja yang tak asing rasanya. #ks
59) Sama dengan yang saya ikuti
dengan beliau sebagai murabbinya; hanya saja, di rumah Ustadz itu rupanya Kanda
Sejati jadi 'mutarabbi'. #ks
60) Akhirnya; di hadapan seorang
Ustadz yang teduh, lucu, bijak, & bicara ngapak, saya dikukuhkan sebagai
kader Partainya Kanda Sejati;) #ks
61) "Konon memandang gunung itu
lebih indah jika dari kejauhan saja", nasehat beliau malam itu. Bersama
waktu, saya menangkap maksudnya. #ks
62) Iya. Kala telah berada di dalam,
tentulah saya menemukan ada banyak ketidaksempurnaan. Kanda Sejati & yang
lainnya tetaplah manusia. #ks
63) Mereka ada salah & lupa.
Tapi semua ketaksempurnaan itu terbayar oleh kebersamaan juang yang berasas kebenaran,
kebaikan, keindahan. #ks
64) Sayapun dipindahbinakan beberapa
kali, aneka watak Murabbi saya akrabi, tapi semua adalah 'Kanda Sejati'. Amat
banyak Kanda Sejati. #ks
65) Meski banyak pula empedunya,
madu sebelanga yang ada di Partai Kanda Sejati tak habis-habis manisnya.
Izinkan menyebut sebagiannya. #ks
66) Tertugas jadi relawan ke daerah
bencana; Kanda Sejati telah mengatur agar para istri sekelompok binaan membantu
yang ditinggalkan. #ks
67) Jika perlu membelanjakan; atau
mengantar anak ke sekolah sekalian. Kanda Sejati menjadikan kelompok mengaji
sebagai keluarga hakiki. #ks
68) Di situ rukun ukhuwah; saling
mengenal, saling mengerti, saling menolong, saling menanggung, & berlomba
mendahulukan hajat saudara. #ks
69) Salah satu Kanda Sejati; saat
itu menjabat Wakil Ketua DPRD & setia dengan motor tuanya; membimbing kami
memahami dakwah bernegara. #ks
70) Bahwa kita bercita mewujudkan
Maqashidusy Syari'ah, yang dharuriyatnya telah diambil sebagai dasar negara
oleh para Bapak Bangsa. #ks
71) Mereka merumuskan pancasila;
Menjaga Agama dengan ketuhanan esa; Menjaga Jiwa dengan kemanusiaan; Menjaga
Turunan dengan persatuan.. #ks
72) ..Menjaga Akal dengan hikmat
kebijaksanaan, serta Menjaga Hak Milik Insan dengan keadilan sosial. Kini tugas
kita tuk mewujudkannya. #ks
73) Dan kami jadi saksi, selama
menjabat dengan bersahaja; beliau perjuangkan kebijakan & penganggaran pada
kesemua tujuan syari'at itu. #ks
74) Menjadi kader Partai Kanda
Sejati juga membuat saya banyak mengunjungi kegiatannya di sudut negeri;
menatap benih kebajikan tumbuh. #ks
75) Dalam tema 'Pengarus-utamaan
Keluarga', saya jadi saksi betapa Partainya Kanda Sejati amat memikirkan
pondasi masa depan negeri ini. #ks
76) Demi generasi; mereka
selenggarakan pembekalan pranikah, pelatihan kompetensi suami-istri; hingga
keibu-ayahan, & pendidikan anak. #ks
77) Di sela-sela tugas daerah itu;
saya sowan berkunjung pada banyak Kanda Sejati; menyimak & takjub, bangga
& syahdu, menangis & haru. #ks
78) Bahwa para Kanda Sejati seperti
pernah ditulis Yunda @helvy & rekan 'Bukan di Negeri Dongeng';
masih terus ada & tak henti berbakti. #ks
79) Jika media kurang tertarik
meliput bakti mereka; sebab mungkin bagi yang banyak kebaikannya, keburukanlah
yang mencolok jadi berita. #ks
80) Dan citra buruk yang kian
tertampil di hari-hari ini dengan izin Allah; moga tetap tanda cintaNya; lecut
baginya tuk terus berbenah. #ks
81) Sebab kita semua percaya, dakwah
Kanda Sejati ini milik Allah; Dia yang akan menjagaNya; Dia yang akan memilih
& memilah tentaraNya. #ks
82) Seperti pasukan Thalut; akan
tiba masa yang 'minum dengan lahap' dipinggirkan Allah dari perjuangan. Tamak
itu melahirkan kelemahan. #ks
83) Yang akan teguh adalah mereka
yang berkeyakinan; "Amat banyak kelompok sedikit mengalahkan golongan yang
banyak, dengan izin Allah." #ks
84) Moga kita dijaga tuk selalu
mengimani; bahwa kejujuran & keadilan jauh lebih mampu mengundang
pertolongan Allah dari harta & kuasa. #ks
85) Ini mula-mula yang harus
dididikkan Partainya Kanda Sejati pada saya & semua kader lainnya;
"Hiya liLlah, la lilkursi wa la liljah!" #ks
86) Agar kami senantiasa tak cuma
berpatokan perilaku benar & halal; melainkan juga bersikap & bergaya
yang patut, mulia, lagi terpuji. #ks
87) Inilah pula jadi kewajiban
Partainya Kanda Sejati tuk dididikkan pada rakyat; jadi warga sejati; tak mudah
dibeli berujung dikibuli. #ks
88) Pula harus ditanamkan oleh
Partainya Kanda Sejati; seluruh warga bangsa berhak atas rahmat dakwah, &
kaum muslimin raih mahabbahnya. #ks
89) Dengan tetap bernasehat; cinta
pertama tetap menambat saya. BismiLlah, 9 April nanti insyaaLlah #SayaPilihPKS; Partai Kanda Sejati. #ks
90) Mungkin di antara Shalih(in+at)
ada yang kecewa mengapa saya berkampanye begini. Maafkan kami, hidup sering
mengharuskan memilih. #ks
91) Ini barangkali hanya tahadduts
binni'mah; mengkhabarkan kenikmatan yang saya rasakan; yang saya ingin jua
semua sempat merasakannya. #ks
92) Semoga termasuk tanda iman; saya
mencintai & mengharapkan untuk saudara-saudara saya, apa yang saya cintai
untuk diri saya sendiri. #ks
93) Betapa saya amat bersyukur,
dipertemukan dengan Para Kanda Sejati; ingin sebersyukur Gurunda @felixsiauw
yang lalu berjuang di HTI;) #ks
94) Sesiapa yang jadi jalan hidayah
kita, tetaplah anugrah Allah yang takkan begitu saja kita kesampingkan dari
doa, kata, & 'amal kita. #ks
95) Maka saya khabarkan tentang
mereka; Para Kanda Sejati saya dalam Islam; yang secara politik berhimpun
membawa Cinta, Kerja, Harmoni. #ks
96) Kalaupun ada di antara mereka
yang telanjur cacat di mata Shalih(in+at); moga masih ada nama lain yang layak
tuk diprasangkabaiki;) #ks
97) Masih banyak insyaaLlah Kanda
Sejati yang ingin berbakti pada Shalih(in+at) & negeri ini; "Apapun
Yang Terjadi Kami Tetap Melayani". #ks
98) Akhirnya; maafkan Salim yang
lancang berbagi dengan kebodohan & kelemahannya ini; doakan selalu dia
mampu mempertanggungjawabkannya. #ks
99) Tamat pernyataan ini; dari hamba
Allah yang tertawan dosanya, santri tertahan kejahilannya, & jauh dari
citanya jadi 'Kanda Sejati'. #ks
Merinding, tadz.. :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda. Tolong tinggalkan alamat e-mail, blog atau website Anda.